Yang kita bahas adalah label halal pada makanan daging yang
disembelih oleh orang-orang Iran yang berkeyakinan syiah rafidhah. Apa hukum memakan
daging ayam, daging sapi, dan daging sejenisnya yang mana semua itu diimpor
dari Iran dan berlabel halal?
Pertama, perlu
kita ketahui bahwa syi’ah bukan bagian dari agama islam. Karena banyak sekali
keyakinan-keyakinan mereka yang sangat bertentangan dengan ajaran dan pokok islam
ahlussunnah wal jama’ah. Dan saya sudah banyak menulis tentang kesesatan dan penyimpangan-penyimpangan mereka. Al-Imam Ibnu Hazm rahimahullah berkata:
فَإِن الروافض لَيْسُوا من الْمُسلمين
“Sesungguhnya syi’ah rafidhah bukanlah bagian dari kaum
muslimin” (Al Fashlu fii al milal wa al ahwaa wa an nihal 2/65)
Hal ini senada pula dengan apa yang dikatakan oleh Imam
Ahmad bin Hanbal, Imam Ahmad bin Yunus, Imam Bukhari, dll rahimahumullah.
Kedua,
sesembelihan non muslim haram untuk dimakan kecuali sesembelihan ahli kitab
dari kalangan yahudi dan nashrani. Dan ini sebagaimana yang telah menjadi ijma’
(kesepakatan) para ulama. Allah ta’ala berfirman dalam surat Al-Maidah:
وَطَعَامُ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ
حِلٌّ لَكُمْ وَطَعَامُكُمْ حِلٌّ لَهُمْ
“Dan makanan ahli kitab halal untuk kalian dan makanan kalian
halal untuk kalian” (QS. Al-Maidah: 5)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam tafsir beliau
mengenai ayat ini:
قال ابن عباس، وأبو أمامة، ومجاهد، وسعيد
بن جبير، وعكرمة، وعطاء، والحسن، ومكحول، وإبراهيم النخعي، والسدي، ومقاتل بن
حيان: يعني ذبائحهم وهذا أمر مجمع عليه بين العلماء: أن ذبائحهم حلال للمسلمين
“Ibnu Abbas, Abu Umamah, Mujahid, Said bin Jubair, Ikrimah,
‘Atha’, Hasan, Makhul, Ibrahim An-Nahkha’i, dan As-Suddi, serta Muqatil bin
Hayyan mengatakan: ‘Makanan mereka maksudnya adalah sesembelihan mereka’. Dan
ini sudah menjadi ijma’ para ulama bahwasanya sesembelihan mereka adalah halal
untuk kaum muslimin” (Tafsir Ibn Katsir 3/40)
Sehingga seluruh sesembelihan non muslim adalah haram
dikonsumsi oleh kaum muslimin kecuali sesembelihan ahli kitab saja. Dan dalam
masalah ini, syiah adalah non muslim dan tidak termasuk dari bagian ahli kitab.
Maka dari itu sesembelihan mereka diharamkan untuk dimakan oleh kaum muslimin. Walaupun
mereka menipu dengan membuat label halal pada kemasan, maka tetap saja sesembelihan
mereka haram untuk dikonsumsi.
Ketiga, para
ulama pun sepakat untuk enggan memakan daging yang dihasilkan dari sesembelihan
orang-orang syi’ah. Mari kita lihat pernyataan ulama ahlussunnah tentang sesembelihan
orang syi’ah.
- Imam Ahmad bin Yunus rahimahullah berkata:
لو أنَّ
يِهُودِيًّا ذَبَحَ شاةً، وذَبَح رافِضِيٌّ لَاًكًلْتُ ذَبِيحَةَ اليَهُودِيّ،
ولمْ آكلْ ذبيحَةَ الرَّافِضِيّ، لأنَّهُ مُرْتَدٌّ عَنِ الإسلامِ
“Seandainya seseorang yahudi menyembelih seekor kambing
dan seseorang syiah rafidhah menyembelih kambing, maka aku akan memakan
sembelihannya orang yahudi dan tidak akan memakan sesembelihan oran syi’ah.
Karena orang syi’ah murtad dari agama islam.” (As Shoorim Al Masluul 1/570)
Dan Ahmad bin Yunus adalah Imam besar dari kalangan ulama
ahlussunnah wal jama’ah sebagaimana Imam Ahmad bin Hanbal menyebutnya sebagai
Syaikhul Islam.
- Imam Bukhari rahimahullah berkata:
مَا أُبَالِي
صَلَّيْتُ خَلْفَ الْجَهْمِيِّ والرَّافِضِيِّ أَمْ صَلَّيْتُ خَلْفَ الْيَهُودِ
وَالنَّصَارَى، وَلَا يُسَلَّمُ عَلَيْهِمْ، وَلَا يُعَادُونَ، وَلَا
يُنَاكَحُونَ، وَلَا يَشْهَدُونَ، وَلَا تُؤْكَلُ ذَبَائِحُهُمْ
“Aku tidak
berpikir akan shalat dibelakang seorang jahmiyyah dan syiah rafidhah, dan aku
shalat dibelakang yahudi dan nashrani. Sesungguhnya tidak boleh diucapkan salam
untuk mereka, dan mereka tidak boleh dijenguk ketika sakit, dan mereka tidak boleh
dinikahi dengan kaum muslimin, dan mereka tidak boleh memberi kesaksian,
dan sesembelihan mereka tidak boleh dimakan” (Kholqu Af’aal Al Ibaad
hal 33)
Dan banyak ulama lain yang mengatakan hal serupa dengan
pernyataan di atas. Semoga yang sedikit ini bermanfaat, wa shallallahu alaa
nabiyyinaa Muhammad.
Penulis:
Ustadz Abdurrahman Al-Amiry
Artikel:
alamiry.net (Kajian Al-Amiry)
----------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar