Terkadang semangat beriman seorang muallaf lebih tinggi dari seorang muslim yang terlahir diatas agama islam. Hal tersebut, dapat kita lihat
bagaimana wanita muallaf merasa bangga dan terhormat dengan memakai hijab syar’i
dibanding kebanyakan wanita muslimah yang sedari kecil sudah berada diatas
agama islam namun enggan dan malu untuk memakainya.
Bahkan banyak dari para wanita muslimah yang mencari-cari
alasan untuk tidak memakai hijab. Kita
berdoa semoga Allah menetapkan iman kita dan seluruh kaum muslimin diatas
hidayahNya.
Syaikh Muhammad Al-Arifi -hafidzahullah- pernah bercerita
mengenai 4 wanita Jerman yang masuk islam dalam sebuah kajian yang beliau isi.
Beliau berkata:
إنني أذكر قبل رمضان ليس الماضي وإنما
قبله كنت في ألمانيا في أحد المساجد وألقيت فيه محاضرة على مجموعة الناس من
ألمانيا وهناك مترجم. بعد المحاضرة قام رجلان أعلنا إسلامهما
“Aku ingat pada hari-hari sebelum Ramadhan, bukan Ramadhan tahun
lalu namun Ramadhan sebelumnya lagi. Aku
berada di Jerman di salah satu masjid, aku mengisi kajian di hadapan orang-orang
Jerman dan ada penerjemahnya. Setelah kajian selesai, 2 orang lelaki bangun dan
mengumumkan akan keislamannya”.
ثم أرسلت الأخوات من الدور الثاني قلن:
يالشيخ عندنا أربع ألمانيات الآن سيسلمن وعندهن أسئلة. فصعدت أنا ومترحم. أربع
أرمانيات هن مدرسات دعتهن بعض طالباتهن لحضور المحاضرة. وتأثرن وأردن الإسلام
الآن. تخيل ! لما أجبنا الأسئلة أول ما قالت: أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن
محمدا عبده ورسوله. التفتن وقلن أين الحجاب أين الحجاب هي ألمانية. وحين أسلمت ما
قالت: أين القيد سيقيدني به الإسلام. لا ما قالت ذالك وإنما هي فارحة. فقامت
الأخوات يلبسنها الحجاب وفرحت
“Kemudian
beberapa akhwat (wanita) mengirim surat dari lantai 2 dan mereka berkata: “Wahai
syaikh, disini ada 4 wanita yang akan masuk islam sekarang dan mereka
memiliki beberapa pertanyaan. Maka aku dan
penerjemah naik ketas. 4 wanita Jerman tersebut adalah seorang guru yang mana
sebagian murid-murid mereka mengajak untuk menghadiri kajian tersebut. Maka
mereka tertarik dan segera ingin masuk Islam.
Bayangkan ! Ketika kami telah menjawab
pertanyaan-pertanyaan mereka, yang pertama kali dikatakan oleh mereka adalah: “Asyhadu
An Laa Ilaaha Illaa Allah. Wa Asyhadu Anna Muhammadan ‘Abduhu Wa Rasuuluh”.
Mereka langsung melihat-lihat dan berkata: “Dimana hijab? Dimana Hijab?”. Padahal mereka adalah wanita Jerman. Ketika mereka telah masuk islam, mereka tidak mengatakan: “Dengan apa islam akan mengekangku?”. Tidak, mereka tidak mengatakan itu. Namun mereka bahagia. Maka akhwat-akhwat yang lain segera memakaikan hijab untuk mereka dan mereka sangat bahagia.
Mereka langsung melihat-lihat dan berkata: “Dimana hijab? Dimana Hijab?”. Padahal mereka adalah wanita Jerman. Ketika mereka telah masuk islam, mereka tidak mengatakan: “Dengan apa islam akan mengekangku?”. Tidak, mereka tidak mengatakan itu. Namun mereka bahagia. Maka akhwat-akhwat yang lain segera memakaikan hijab untuk mereka dan mereka sangat bahagia.
المقصود: أنه فعلا عز ودين ليست القضية
أنه عرف. لذالك تجد المسلمة الأمركية تلبس الحجاب والأسترالية تلبس. لذالك وقع
الحرب على الحجاب
“Maksud dari semua ini adalah bahwa nyatanya hijab adalah
kehormatan dan syariat agama dan bukanlah tradisi. Maka dari itu, engkau akan
mendapati wanita muslimah Amerika memakai hijab begitu muslimah Australia (yang
mana hijab bukanlah tradisi mereka). Maka dari itu, terjadi penolakan besar yang
memerangi hijab”.
(Selesai kisah beliau)
Ada kisah yang lebih menarik, yakni tentang wanita
Amerika berbicara mengenai hijab. Kisah bisa baca disini “Pelajaran Indah DariSeorang Wanita Amerika Tentang Hijab”.
Semoga yang sedikit ini bermanfaat. Wa shallallahu alaa
nabiyyinaa Muhammad.
Penulis: Ustadz
Abdurrahman Al-Amiry
Artikel:
alamiry.net (Kajian Al-Amiry)
----------
Ingin pahala
jariyah? Mari berinfak untuk pengembangan dakwah Kajian Al-Amiry melalui
rekening:
BNI Syariah: 0605588960 a.n Yayasan Kajian Al Amiry (Kode bank: 009)
Anda
diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel
yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar