Kisah Nyata: Antara Wanita Berpakaian Ketat Dan Akhwat Bercadar Di Bus Umum

Di sebuah bus jurusan Solo – Purwantoro

Seorang wanita dengan pakaian ketat naik bus yang penuh sesak penumpang, pedagang asongan dan pengamen. Karena penuh terpaksa harus berdiri campur baur dengan penumpang laki-laki. Tidak hanya memakai pakaian ketat, si wanita juga memakai minyak wangi yang semerbak harum menambah menggoda laki-laki.

                                    

Tiba-tiba..

"Kene..kene mbak tak pangku timbang ngadeg.." Celetuk seorang pemuda sambil cengengesan

"Biyuuuh.. Sing dibondot kuwi opo melon po semongko, ndah segere..", Sahut temannya yang lain

Si wanita hanya diam, acuh, entah merasa malu atau risih.

Selang beberapa menit, naiklah tiga orang akhwat (yang dua pakai cadar hijau botol dan biru dongker, sedangkan temannya yang lain memakai khimar [kerudung-red] selutut)

Suasana yang tadinya 'cengengesan' berubah menjadi hening dengan kehadiran wanita berpakaian taqwa, "Monggo mbak silakan duduk, biar kami yang berdiri", kata seorang bapak paruh baya untuk menempati bangkunya yang diduduki bersama dua rekannya.

---

Benarlah apa yang telah Allah firmankan dalam QS. Al-Ahzab : 59, bahwa hijab itu menjaga wanita dari gangguan :

ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﻗُﻞْ ﻟِﺄَﺯْﻭَﺍﺟِﻚَ ﻭَﺑَﻨَﺎﺗِﻚَ ﻭَﻧِﺴَﺎﺀِ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻳُﺪْﻧِﻴﻦَ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻦَّ ﻣِﻦْ ﺟَﻠَﺎﺑِﻴﺒِﻬِﻦَّ ﺫَﻟِﻚَ ﺃَﺩْﻧَﻰ ﺃَﻥْ ﻳُﻌْﺮَﻓْﻦَ ﻓَﻠَﺎ ﻳُﺆْﺫَﻳْﻦَ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻏَﻔُﻮﺭًﺍ ﺭَﺣِﻴﻤًﺎ

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab: 59)

Copas dari status seorang ikhwan di Facebook.

Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)

Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.

Ikuti status kami dengan menekan tombol follow pada akun FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @ma_alamiry