Pertanyaan:
“Ustadz, saya mau bertanya; Bagaimana anak-anak harus
bersikap kepada ibu kandungnya yang berpindah agama dari islam ke Kristen?
Apakah kalau mereka tidak mau menuruti kata-kata ibunya dan tidak mengikuti
kehendaknya, lantas mereka dikatakan durhaka? Apakah surga di telapak kaki ibu
tetap berlaku untuk seorang ibu yang sudah murtad ustadz?” (Dari Bu Eva)
Jawaban:
Perlu diketahui, bahwasanya islam adalah agama yang
sangat mulia yang memperhatikan hak-hak dan kewajiban seorang muslim. Diantaranya
adalah hak-hak ibu dan kewajiban seorang anak. Walaupun seorang ibu adalah
kafir atau telah murtad, maka wajib bagi seorang anak untuk berbakti kepadanya.
Lantas bagaimana cara berbakti kepada kedua orang tua
yang kafir atau telah murtad?
Caranya telah ditentukan oleh Allah dan RasulNya, yakni
dengan melakukan seluruh perintah sang ibu selama tidak bertentangan dengan
syari’at islam. Apapun yang diperintahkan oleh ibu selama tidak bertentangan
dengan islam maka wajib kita ta’ati. Kecuali dia memerintahkan dengan sesuatu
yang melanggar syari’at islam, maka kita harus menolaknya dengan lemah lembut
dan perkataan yang indah.
Hal tersebut sebagaimana yang telah difirmankan oleh
Allah ta’ala:
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ
حُسْنًا وَإِنْ جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا
إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan Kami telah memerintahkan kepada manusia untuk berbakti
berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Dan sekiranya kedua orang tua
memerintahkanmu untuk berbuat syirik kepadaku yang mana kamu tidak memeliki
ilmu tentangnya maka jangan ta’ati keduanya. KepadaKu lah tempat kembalinya
kamu, maka Aku beritahukan tentang segala sesuatu yang telah kamu kerjakan”
(QS. Al-Ankabut: 8)
Maka jika orang tua yang telah murtad, mengajak kita
untuk masuk kedalam agamanya maka kita wajib menolak ajakannya. Dengan syarat:
Kita menolaknya dengan lemah lembut dan selalu tetap berbakti kepadanya. Hal
tersebut, sebagaimana yang difirmankan oleh Allah dalam ayat lain:
وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ
بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا
مَعْرُوفًا
“Dan sekiranya kedua orang tua memerintahkanmu untuk
berbuat syirik kepadaku yang mana kamu tidak memeliki ilmu tentangnya maka
jangan ta’ati keduanya. Dan bergaullah dengan mereka di dunia dengan cara yang
baik” (QS. Lukman: 15)
Lihatlah, bagaimana Allah memerintahkan kita untuk tetap berbakti
dan bergaul baik dengan ibu walaupun ibu kita kafir dan mengajak kepada
kekufuran.
Kita tidak boleh menerima ajakan siapa saja yang
memerintahkan kita kepada hal yang mungkar, walaupun yang mengajak kita dan
memerintahkan kita adalah seorang muslim. Jika seorang muslim memerintahkan
kita untuk bermaksiat kepada Allah maka kita tidak boleh menerimanya.
Hal tersebut sebagaimana yang telah disabdakan oleh
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
لَا طَاعَةَ لِمَخْلُوقٍ فِي مَعْصِيَةِ
اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
“Tidak boleh mentaati makhluk dalam rangka bermaksiat
kepada Allah azza wa jalla” (HR. Ahmad)
Kesimpulan: Bagaimanapun itu, kita wajib berbakti kepada
orang tua terlebih ibunda kita. Namun jika mereka memerintahkan kita untuk
bermaksiat kepada Allah ta’ala maka kita tolak ajakannya dengan cara terbaik
dan lemah lembut.
Allahu a’lam, semoga bermanfaat.
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol follow pada akun FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Posting Komentar