Sudah menjadi suatu hal yang
mengejutkan kita, banyak dari para dai yang tidak berilmu namun selalu berbicara. Walhasil pada
ujungnya ia akan mengajak para pendengarnya menuju jurang api neraka -wal 'iayadzu billah-. Ingatlah wahai saudaraku, pandai
berbicara bukan berarti ia adalah seorang yang berilmu. Maka dari itu sudah
sangat sering kita mendengar pribahasa “tong kosong nyaring bunyinya”.
Maka dari itu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: طلب العلم فريضة على كل مسلم
"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim" HR Ibnu Majah
Dan janganlah sekali-kali untuk bertutur kata sebelum mendalami apa yang akan dikatakan. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
وَلَا تَقُولُوا لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هَذَا حَلَالٌ وَهَذَا حَرَامٌ لِتَفْتَرُوا عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ لَا يُفْلِحُونَ
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta “ini halal dan ini haram”, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung” QS An Nahl: 116
Jika engkau melihat seseorang yang mempunyai sifat diatas maka janganlah sekali-kali engkau berguru darinya, karena Rasulullah telah menlarang perbuatan tersebut. Rasul bersabda:
يكون في آخر الزمان دجالون كذابون يأتونكم بالأحاديث ما لم تسمعوا أأنتم ولا أباؤكم إياكم و إياهم لا يفتنونكم ولا يضلونكم
"Pada akhir zaman akan ada para dajjal pendusta, mereka datang kepada kalian dengan membawakan beberapa hadits yang mana kalian tidak pernah mendengarnya begitu pula bapak-bapak kalian. Hati hatio dari mereka, jangan lah berdekat kepada mereka sehingga mereka memebawakanmu fitnah dan menyesatkanmu" HR Muslim dan Ahmad
Namun, bagaimana jika ada seseorang yang berkata kita harus belajar dari setiap orang siapapun orangnya baik ia dari kelompok yang selamat maupun kelompok yang sesat. Dikarena Abu Hurairah pun mengambil ilmu dari syaithan yang mengajarinya agar terhindar darinya dengan membaca ayat kursi?
Maka jawaban dari perkataan tersebut adalah bahwasanya Abu hurairah sama sekali tidak belajar dari syaithan akan tetapi abu hurairah mendapatkan ilmu dari syaithan tatakala syaithan mencuri harta kaum muslimin, dan beberapa kali syaithan mengulangi perbuatannya yaitu mencuri sehingga pada akhirnya syaithan memberitahu secara tiba-tiba kepada Abu hurairah agar terhindar darinya dengan membaca ayat kursi. Dalam cerita tersebut sama sekali Abu hurairah tidak ada niatan untuk belajar kepada syaithan ataupun berguru darinya. Maka dari itu setelah kejadian tersebut Abu hurairah lantas pergi munuju Rasul dan bertanya, apakah perkataan itu benar? Maka Rasul menjawab:
صدقت و هو كذوب
"Saat itu ia berkata jujur dan ia adalah seorang pendusta (selalu berdusta)" HR Bukhari
Sehingga jika kita sudah memahami betul apa yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, kita akan berhati-hati untuk menjadi dai seperti syaithan. Karena Syaithan juga berdakwah, akan tetapi berdakwah menuju kesesatan sehingga syaithan pun akan memikul dosa orang-orang yang mengikutinya.
Rasul bersabda:
مَنْ دَعا إِلَى هُدًى كانَ لَهُ مِنَ الْأَجْرِ مِثْلَ أُجُوْرِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أجورهِمْ شَيْئاً، ومن دعا إلى ضَلالَةٍ كان عَلَيْهِ مِنَ الْإِثْمِ مثلَ آثامِ من تبعه لا ينقص ذلك مِنْ آثامِهِمْ شيئاً
"Barang siapa yang berdakwah menuju hidayah maka baginyalah pahala dan pahala orang-orang yang mengikutinya tidak akan berkurang uintuknya pahala dari orang-orang yang mengikutinya. Dan barang siapa yang berdakwah menuju kesesatan maka baginyalah dosa dan dosa orang-orang yang mengikutimya tidak akan berkurang untuknya dosa dari dosa orang-orang yang mengikutinya" HR Muslim
Maka darinya, hendaklah kita berdakwah seperti dakwahnya rasul. Dakwah yang menyejukkan hati dan mengundng pahala.
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلاً مِّمَّن دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Siapakah yang lebih baik ucapannya dari orang mengajak kepada Allah dan amalan saleh serta berkata, “Sesungguhnya saya termasuk orang-orang yang berserah diri.” QS. Fushshilat: 33
Allah Ta’ala berfirman:
ادْعُ إِلِى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ
“Ajaklah kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan peringatan yang baik.” QS. An-Nahl: 125
Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ هَـذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَاْ وَمَنِ اتَّبَعَنِي
“Katakanlah: Ini adalah jalanku yaitu aku mengajak kepada Allah di atas ilmu. Ini adalah jalanku dan orang yang mengikutiku.” QS. Yusuf: 108
Allahu ta'ala a'lam
Penulis: Muhammad Abdurrahman Al Amiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol like pada halaman FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry
Tidak ada komentar:
Posting Komentar