Alhamdulillah,
dialog kami (Muhammad Abdurrahman Al Amiry) bersama Pembesar Syiah Indonesia (Emilia Renita Az) telah berlangsung. Dan banyak
ikhwah yang menyaksikan dialog kami berdua. Dan yang menyaksikan dialog
tersebut ada yang dari kalangan sunni maupun syi’i (Walaupun dialog berjalan
kurang lancar karena adanya komentar lain yang bermunculan baik dari sunni
maupun syiah). Akan tetapi dialog sudah di saring, yang hendak melihat dialog lengkapnya silahkan kunjungi akun facebook Al Amiry. Berikut adalah ringkasan dialog yang berlangsung antara kami dan Emilia Renita Az tadi malam.
è Kami (Al
Amiry) berkata:
“Jumat malam sebagaimana yang dijanjikan Emilia Renita Az”
Jikalau malam ini juga tidak ditanggapi olehnya, maka dialog dianggap selesai dan
cara yang akan dilakukan oleh kami untuk membongkar kesesatan dan kekufuran
syiah bukan dengan cara dialog melainkan hanya bantahan apa yang dikatakan
olehnya tanpa melakukan dialog.
Tema yang belum dituntaskan adalah "Nikah
Mut'ah".
Bagaimana seorang syiah terutama dedengkotnya (Emilia Renita) tidak menerima syariat nikah mut'ah dan bahkan
menyatakan mut'ah adalah amalan
jorok yang mana pelakunya tidak bisa
menjaga iffah.
Padahal secara nash, dalam kitab-kitab syiah banyak riwayat yang melaknat dan mengancam orang yang tidak
melakukan nikah mut'ah.
Seandainya nikah mut'ah adalah ibadah kenapa harus malu
untuk menyatakan "Iya"
Sebagaimana nikah syari yang dilakukan oleh sunni, mereka
bangga dengan nikah syari yang mana
diumumkan dengan walimatul ursy.
Kenapa dedengkot syiah malu ataukah ini taqiyyah yang
dilakukan olehnya ??
Pembahasan belum selesai, kalau malam ini juga tidak
ditanggapi, maka dialog dianggap selesai karena dialog yang dilakukan olehnya, kami anggap tidak fair. Karena ditunda tanpa kejelasan bahkan
jauh dari hari yang ditetapkan”.
===============
Setelah
beberapa waktu muculnya undangan ini, akhirnya
Emilia Renita menangapi. Akan tetapi yang lucu dan sedikit menggelitik diri
saya adalah ternyata si Emilia malah menanggapi kami dengan dalil akan
kebolehan nikah mut’ah dengan cara pembawaan dalil yang serampangan. Padahal
yang jadi tema pokok pembahasan adalah “Mengapa Emilia menolak amalan nikah
mut’ah sedangkan dia adalah pembesar syiah” sebagaimana beberapa hari yang lalu
dia menyatakan bahwasanya Nikah Mut’ah adalah amalan jorok dan yang melakukan
nikah mutah adalah orang yang tidak bisa menjaga iffahnya. Maka kami katakan
kepadanya:
è Al Amiry:
Anda wahai
Emilia telah keluar dari pembahasan.
Ingat, anda telah mengatakan bahwasanya anda tidak mau
nikah mut'ah seharusnya anda membawakan dalil akan keharaman nikah mut'ah dalam
kitab-kitab syiah bukan malah memabawakan dalil yang membolehkan nikah mutah.
Bukan kah anda
yang menyatakan bahwasanya mutah itu jorok ?? Kenapa sekarang anda malah
membolehkannya ?? Kontradiktif
Bukankah ini
kebalik??
Kalau anda
membawakan dalil yang membolehkan mut'ah, maka ana bertanya kepada anda, berapa
kali anda mut'ah ?? Sudah 4 kali kah ?? sehingga derajat anda seperti nabi ??
è Emilia:
Saya tidak
pernah bilang mut'ah itu jorok.. Saya ini syiah yang TIDAK MUNGKIN MENGHARAMKAN
NIKAH MUT'AH, karena itu ada dalil kuat untuk MENGHALALKANNYA. Tapi saya
jelaskan saya tidak melakukannya karena tidak semua yang halal dalam al-qur'an
harus kita lakukan. NIKAH MUT'AH adalah solusi buat para wanita menjaga
iffahnya.
è Al Amiry:
Thoyyib. Perkataan
anda yang pertama wahai Emilia: “Tapi saya jelaskan saya tidak melakukannya
karena tidak semua yang halal dalam al-qur'an harus kita lakukan. NIKAH MUT'AH
adalah solusi buat para wanita menjaga iffahnya”.
Tanggapan kami: Memang semua yang halal tidak harus dilakukan, akan tetapi nikah mut’ah dalam ajaran syiah bukan hanya sekedar halal tapi “wajib”. Karena ada riwayat syiah yang mengancam orang-orang yang tidak melakukan nikah mutah. Jadi anda pun wajib melakukannya karena mut’ah bukan hanya sekedar halal tapi wajib karena ada ancaman bagi yang meninggalkan mut’ah. Salah satu ancaman dalam kitab syiah bagi orang yang tidak melakukan nikah mut'ah:
Tanggapan kami: Memang semua yang halal tidak harus dilakukan, akan tetapi nikah mut’ah dalam ajaran syiah bukan hanya sekedar halal tapi “wajib”. Karena ada riwayat syiah yang mengancam orang-orang yang tidak melakukan nikah mutah. Jadi anda pun wajib melakukannya karena mut’ah bukan hanya sekedar halal tapi wajib karena ada ancaman bagi yang meninggalkan mut’ah. Salah satu ancaman dalam kitab syiah bagi orang yang tidak melakukan nikah mut'ah:
مَنْ خَرَجَ مِنَ
الدُّنْيَا وَلَمْ يَتَمَتَّعْ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَهُوَ أَجْدَعُ
"Barang
siapa yang keluar dari dunia (wafat) dan dia tidak nikah mut'ah maka dia datang
pada hari kiamat sedangkan kemaluannya terpotong" Tafsir manhaj ash
shadiqin 2/489
Perkataan anda
yang kedua: “NIKAH MUT'AH adalah solusi buat para wanita menjaga iffahnya”.
Tanggapan
kami: Kemarin anda menyatakan yang nikah mutah adalah orang yang tidak menjaga
iffah.. Sekarang anda malah menyatakan bahwasanya nikah mut’ah adalah jalan
untuk menjaga iffah. Sungguh perkataan yang aneh alias “kontradiktif”
è Emilia:
Dimana dan
kapan saya bilang," nikah mutah adalah orang yang tidak menjaga
iffahnya" ?
Ini saya
berikan lagi jawaban saya kemarin. tolong jangan dibalik-balik atau mengambil
kesimpulan sendiri, Perkataan saya: "... Itu pertanyaannya vulgar Banget .
Aku ga pernah mut'ah, & aku ga minat mut'ah. Apa ga ada pertanyaan yang
lebih normal? Aku ini syiah, yang sangat menjaga iffaah. Aku jg ga tersentuh
laki2 selain muhrimku. Jd jangan memfitnah aneh-aneh. Aku ga seburuk yang
kalian tuduhkan kpdku"
Jika anda
menyatakan tidak mau mut'ah berarti sama saja anda menyatakan mut'ah adalah
haram ..( dan BUKAN BERARTI SAYA MENGHARAMKAN NIKAH MUT'AH )
è Al Amiry:
Thoyyib..
Lantas perkataan anda yang di atas silahkan ditafsirkan.
Silahkan
ditafsirkan oleh anda, Langsung saja to the point dengan pernyataan yang jelas.
Saya tanya
kepada anda “apakah dengan kalimat diatas, anda mendukung mutah atau malah
mengharamkannya.. ??”
Jika anda menyatakan
ada syariat mut'ah, kenapa anda malah tidak mau mut'ah ??
Sedangkan
dengan jelas, ada nash riwayat akan laknat yang tidak nikah mut'ah..
è Emilia:
Makanya dibaca dong, ustad.. Kan MUT'AH ITU JENIS-JENIS PERNIKAHAN dalam Islam yang tertulis dalam al-Qur'an, sehingga syarat-syaratnya sama dengan nikah daim juga. Sebagai istri tentu saya tidak bisa nikah mut'ah dan YA, BUAT SAYA NIKAH MUT'AH ITU HARAM KARENA SAYA ISTRI ORANG. Sebagaimana DAGING KAMBING juga HARAM buat orang yang sakit darah tinggi dll, misalnya.
Makanya dibaca dong, ustad.. Kan MUT'AH ITU JENIS-JENIS PERNIKAHAN dalam Islam yang tertulis dalam al-Qur'an, sehingga syarat-syaratnya sama dengan nikah daim juga. Sebagai istri tentu saya tidak bisa nikah mut'ah dan YA, BUAT SAYA NIKAH MUT'AH ITU HARAM KARENA SAYA ISTRI ORANG. Sebagaimana DAGING KAMBING juga HARAM buat orang yang sakit darah tinggi dll, misalnya.
" Juga
Jika anda menyatakan ada syariat mut'ah, kenapa anda malah tidak mau mut'ah ??
" - Ya karena secara syar'i, nikah mut'ah tidak bisa dilakukan seorang
istri yang bersuami
"Sedangkan
dengan jelas, ada nash riwayat akan laknat yang tidak nikah mut'ah.." _
saya tidak pernah menemukan tuh, riwayat laknat untuk yang tidak nikah mut'ah.
mohon dibuktikan
è Al Amiry:
Perkataan anda
wahai Emilia: “Ya, nikah mut’ah itu haram karena saya istri orang, Ya karena
secara syar'i, nikah mut'ah tidak bisa dilakukan seorang istri yang bersuami”.
Maka kami
tanggapi: Tadi anda, katakan bahwasanya anda tidak melakukan nikah mut’ah
karena “semua yang halal tidak wajib dilakukan” sekarang anda malah beralasan
“karena saya istri orang”.
Berganta-ganti
alasan kah ??
Thayyib,
kedua-duanya akan kami jawab.
Adapun Alasan
Emilia yang pertama: “Semua yang halal tidak wajib dilakukan”.
Maka tanggapan
kami: Ini sudah kami, jawab. Yang dipermasalahkan dalam tema “bukan halal atau
tidak halalnya mut’ah”. Akan tetapi yang jadi masalah adalah “nikah mut’ah
bukan hanya sekedar halal dalam ajaran syiah akan tetapi wajib”. Karena ada
hukuman bagi orang yang tidak melakukan nikah mut’ah, seperti dilaknat dan
kemaluannya akan terpotong pada hari kiamat.
Adapun alasan
Emilia yang kedua: “YA, BUAT SAYA NIKAH MUT'AH ITU HARAM KARENA SAYA ISTRI
ORANG, Ya karena secara syar'i, nikah mut'ah tidak bisa dilakukan seorang istri
yang bersuami”
Maka tanggapan
kami: “Justru, ulama anda sepakat akan kebolehan nikah mut’ah bagi seorang
wanita yang sudah nikah alias sudah punya suami”. Disebutkan dalam kitab syiah:
يجوز للمتزوجة ان
تتمتع من غير أذن زوجها ، وفي حال كان بأذن زوجها فأن نسبة الأجر أقل ،
شرط وجوب النية
انه خالصاً لوجه الله
“Diperbolehkan
bagi seorang istri untuk bermut’ah (kawin kontrak dengan lelaki lain) tanpa
izin dari suaminya, dan jika mut’ah dengan izin suaminya maka pahala yang akan
didapatkan akan lebih sedikit, dengan syarat wajibnya niat bahwasanya ikhlas
untuk wajah Allah” Fatawa 12/432
Jadi, adanya jalaluddin
atau tidak adanya jalaluddin itu bukanlah masalah bagi anda untuk nikah mutah
lagi menurut ajaran syiah. Akantetapi menagapa anda malah berpegang teguh tidak
mau mut’ah sedangkan ada ancamannya ??
Dan perktaan
anda wahai Emilia: “Saya tidak pernah menemukan riwayat yang melaknat orang yang
tidak nikah mut'ah. mohon dibuktikan”
Maka kami
tanggapi: “Thoyyib, akan kami buktikan riwayat yang melaknat orang yang tidak
melakukan nikah mut’ah” Disebutkan dalam salah satu kitab syiah:
أن الملائكة لا تزال
تستغفر للمتمتع وتلعن من يجنب المتعة إلى يوم القيامة
"Bahwasanya
malaikat akan selalu meminta ampun untuk orang yang melakukan nikah mutah dan
melaknat orang yang menjauhi nikah mutah sampai hari kiamat" Jawahir Al
kalam 30/151
Riwayat
lainnya:
أن المتعة من
ديني ودين آبائي فالذي يعمل بها يعمل بديننا والذي ينكرها ينكر ديننا بل إنه يدين
بغير ديننا. وولد المتعة أفضل من ولد الزوجة الدائمة ومنكر المتعة كافر مرتد
"Nikah
mutah adalah bagian dari agamku dan dagama bapak-bapakku dan orang yang
melakukan nikah mutah maka dia mengamalkan agama kami, dan yang mengingkari
nikah mutah dia telah mengingkari agama kami, dan anak mutah lebih utama dari
anak yang nikah daim dan yang mengingkari mutah kafir murtad” Minhaj Ash
Shodiqin hal. 356
Kasihan kalau
pembesar syiah tidak mengetahui fatwa seperti ini.
Karena sudah
ada fatwa ittifaq dari ulama-ulama syiah akan kebolehan istri bermutah tanpa
izin suami, maka mengapa anda tidak melakukan mut’ah ?? Sedangkan sudah ada
jelas nash riwayat yang melaknat orang yang tidak ingin mut’ah.
Kami ulangi riwayat yang sudah disebutkan paling atas akan ancaman syiah yang tidak melakukan nikah mut'ah:
مَنْ خَرَجَ مِنَ
الدُّنْيَا وَلَمْ يَتَمَتَّعْ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَهُوَ أَجْدَعُ
"Barang
siapa yang keluar dari dunia (wafat) dan dia tidak nikah mut'ah maka dia datang
pada hari kiamat sedangkan kemaluannya terpotong" Tafsir manhaj ash
shadiqin 2/489
===================================
Lama tidak
dijawab olehnya, akhirnya Emilia lari dari tema pembahasan. (Entah apa yang
membawanya lari dari tema pembahasan)
è Emilia berkata:
MANA LEBIH
AFDOL ANTARA PERNYATAAN UMAR DENGAN AYAT TSB DI BAWAH INI ?
BUATAN UMAR :
Aṣ-ṣhalātu khayru min an-naūm [ Solat itu lebih baik dari tidur ]
Al `Ankabuut
29:45
Dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan
mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
RIWAYAT UMAR
MERUBAH AZAN SUBUH
dirawikan oleh
Imam Malik dalam kitab Al-Muwattha', pada bab "Tentang Seruan Untuk
Shalat", bahwa muazin mendatangi Umar bin Khaththab untuk memberitahu
tentang tibanya waktu shalat Subuh. Ketika dijumpainya Umar masih tidur, si
muazin berkata: "Ash-shalatu khayrun min an-naum". Maka Umar
memerintahkan agar kalimat itu dimasukkan ke dalam azan Subuh.
Shahih
Al-Bukhari (Bab "Azan") atau permulaan Bab "Shalat" (Pasal
tentang sifat atau cara Azan) dari Shahih Muslim
Khalifah Umar
adalah orang yang pertama yang menambahkan perkataan
"al-Solah
Khairun mina n-Naum." Ianya tidak dilakukan oleh Rasulullah
SAWA.[al-Halabi,
al-Sirah, hlm.110]
Al-'Allamah
Az-Zarqani — ketika sampai pada hadis ini dalam Syarh Al-Muwattha' — menulis
sebagai berikut: Berita tentang ini dikeluarkan oleh Ad-Daruquthni dalam
Sunan-nya yang dirawikan melalui Waki' dalam kitabnya, Al-Mushannaf, dari
Al-'Amri, dari Nafi', dari Ibn Umar, dari Umar bin Khaththab.
Az-Zarqani
menulis selanjutnya: Ad-Daruqutni juga merawikannya dari Sufyan, dari Muhammad
bin 'Ajlan, dari Nafi', dari Ibn Umar bahwa Umar berkata kepada muazin:
"Jika engkau sudah menyerukan Hayya 'alal-falah di waktu azan Subuh, maka
katakanlah: Ash-shalatu khayrun min an-naum (dua kali)."
è Al Amiry:
Beginilah,
percumanya kalau dialog bersama syiah. Lari dari tema karena gak bisa jawab.
Adapun riwayat
"AshSholatu khoirun minan naum” dalam shalat shubuh itu bukan Umar bin
Khottob yang buat melainkan Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam.
Adapun kalau
Umar yang buat, maka sah-sah saja.. Karena sunnah khulafa ar rasyidin harus
dipegang. Rasulullah bersabda:
فَعَلَيْكُمْ
بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ، تَمَسَّكُوا
بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ
"Maka
wajib atas kalian berpegang teguh kepada sunnah ku dan sunnah khulafaur
rasyidin yang diberi petunjuk. Dan berpegang teguhlah dan gigitlah dengan gigi
graham kalian" HR Tirmidzi abu dawud dll
Adapun riwayat
tadi, maka bukan Umar radhiyallahu anhu yang membuatnya. Tapi langsung dari
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Lihat riwayat ini:
عَنْ مُحَمَّدِ
بْنِ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِي مَحْذُورَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ،
قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلِّمْنِي سُنَّةَ الْأَذَانِ؟، قَالَ:
فَمَسَحَ مُقَدَّمَ رَأْسِي، وَقَالَ: " تَقُولُ: اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ
أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ، تَرْفَعُ بِهَا صَوْتَكَ، ثُمَّ
تَقُولُ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ
إِلَّا اللَّهُ، أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، أَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، تَخْفِضُ بِهَا صَوْتَكَ، ثُمَّ تَرْفَعُ صَوْتَكَ
بِالشَّهَادَةِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا
إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، أَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ، حَيَّ عَلَى
الصَّلَاةِ، حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ، حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ، فَإِنْ كَانَ
صَلَاةُ الصُّبْحِ قُلْتَ: الصَّلَاةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ، الصَّلَاةُ خَيْرٌ
مِنَ النَّوْمِ، اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ "،
"Dari
Muhammad bin abdil malik, bin Abi mahdzurah dari bapaknya dari kakenya. Dia
berkata: Wahai Rasulullah ajarkan aku sunnahnya azan. Rasul bersabda: Kamu
katakan: Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu Akbar Allahu akbar.. Asyhadu an laa
ilaaha illallah.. (hingga lafadz azan
yang terkahir yang ada dalam riwayat) Kemudianpada akhir hadits,
Rasulullah bersabda: Jika kamu dalam shalat shubuh, maka katakanlah Ash
sholatu khoirun minan naum, ashhaltu khoirun minan naum, Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Laailaaha Illalah" HR Abu Dawud
Lihat akhir
hadits diatas. Jadi sangat jelas bukan Umar yang membuat-buat, akan tetapi
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Jadi anda
jangan lari cerita.. Tema yang pertama saja belum anda tuntaskan sudah mau lari
cerita.
===============
Lama tidak
dijawab oleh Emilia, maka kami katakan:
è Al Amiry:
Ikhtitam
(Penutupan) dari ana:
"Karena
tidak ada tanggapan lagi dari emilia renita, dan karena jawabannya wara-wari.
Gak pernah connect dan lari-lari tema karena gak bisa jawab. Yang dari awal
sampai akhir, lari cerita terus bahkan bertentangan dengan fatwa ittfaq dari
ulama syiah.
Bahkan, malah
lari cerita ke Azan.. Sangat miris, jika dialog sama mereka yang seperti ini.
Tidak pernah fokus dan selalu locat-loncat. Padahal dulu, dia sendiri yang
minta dialog agar fokus pada tema dan gak loncat-loncat. Ternyata dia sendiri
yang melanggar permintaannya.
Maka karena
waktu sudah larut, kami hendak off. Walhasil, ternyata dialog yang kami lakukan
berjam-jam tidak membuah kan hasil yang jelas dari Emilia.. Bahkan sikap Emilia
sangat bertentangan dengan nash-dan ulama-ulama syiah.
Inilah bukti tidak
konsekuennya dia dalam ajaran syiah, itulah sebab taqiyyah yang ada dalam
syariat syiah. Jadi biasakanlah selalu jujur dan jangan selalu bohong, Karena
kebohongan juga akan kecium bau busuknya dan ujung-ujungnya akan mengundang
kontradiktif.
Akhir kalam,
ana hendak off. Dan para penonton dan penyimak sangat bisa mengambil faidah dan
bisa menilai mana yang benar dan mana yang koneskuen dan mana yang tidak.
Jazakumullah
khoiran atas perhatian antum semua. Insya Allah dialog akan segera diterbitkan
dan disusun dalam website "Kajian Al Amiry". Wassalam alaikum Ya
ikhwaanii Al Kiraam. Baarokallahu fiikum ikhwaanii As Sunniyyin.
===============
è Emilia:
“Ma'aaf
internet mati, jadi baru bisa nyambung lagi sekarang. Tapi saya sudah menjawab
semua yang ditanyakan , dan TIDAK menjawab beberapa fitnah yang dituduhkan juga
pertanyaan yang mengulang-ulang. Kalau saya memberikan artikel tentang azan
sebetulnya untuk menyentil mereka yang juga memberikan kepada buku SD, gambar
kaos dll yang sebetulnya ga related ke perbincangan kita. Masa mereka bisa,
saya ga bisa? Ga nyambungnya saya, hanya supaya kalian juga introspeksi betapa
ga nyamannya, diskusi dengan adab seperti itu. Terima kasih kepada kalian yang
menghormati majelis ilmu ini terutama Ust yang memfasilitasi diskusi ini dan
semua yang mendoakan saya.. Doa yang sama dari saya untuk semua. Terima kasih.
Allahummuwaffiq..”
Selesai
dialog..
Beberapa
komentar dari orang lain dalam dialog:
è
Beneer-bener diskusi keren,,!!! Ujung-ujungnya Ibu Syiah pusing mau jawab
apa,,akhirnya mencong sana mencong sini,,kpan-kapan kita lanjut lagi,,tapi
penonton hendaknya menyimak saja,,jangan banyak Comment,,yo...!!!
è “Saya
saat ini ada di majelis bersama sekitar 20an orang rekan saya sedang menyimak.
Dan kami bersama guru kami sependapat.. Syi'ah memang bodoh”
è Gini aja
teman-teman, gimana kalau di adakan dialog di darat, Ustad Al Amiry vs Emilia Renita Az laknatulloh,
insya Alloh ana siap menangung biayanya. Gimana antum-antum semua setuju?
è “Terbukti
hanya orang-orang bodoh dan Tolol saja yg mau termakan rayuan agama abal-abal
syiah laknatulah ini...sekian dan terima gajih!!!”
è “Satu
satu bunda selesaikan... Jangan mengalihkan tema pembahasan yg belom Kelar... Jangan
kayak anak smp bu, ...”
è Alhamdulillah,
saya sudah sukses melaksanakan nikah mut'ah, sekali langkah belasan tahun tak
berakhir... semoga setiap muslim sukses melaksankan amaliah syar'i' yang
menjadi hak dan pilihannya. Seandainya Saudara Al-Amiry membuka hatinya untuk
mengimani Islam Muhammadi yang syari'atnya terbukti oetentik-valid-teruji,
tentu saudara2 seiman tidak akan memaksa Sdr Al-Amiry untuk melaksanakan
amaliah apapun yg tidak wajib, dan juga tidak akan pernah menghalanginya untuk
melaksankan amaliah yg tidak haram..” (komentar dari syiah)
è Kalau
anda ingin berdebat dengan pembesar syiah panggil dulu pembesar dari kalangan
anda, kalau menanggapi saya saja anda sudah ketar ketir apalagi menanggapi
pembesarnya. Ilmu itu sesuai tingkatan dan anda bahkan belum bisa membedakan
halal dan wajib. (Komentar dari syiah yang kepanasan karena Al Amiry hanya
menanggapi Emilia Renita adapun dia selalu dicuekin oleh Al Amiry kecuali hanya
beberapa kali)
è Hahaha...!!!
Alfan Arrasuli menganggap Ustad Al-Amiry ketar ketir menjawab pertanyaannya....
Padahal, justru ustadz Al-Amiry MALU dan JIJIK untuk jawab pertanyaan si
Arrasuli yang HANYA SYEITHON yang bisa pahami
è “Aduh..jangan
ganti topik dulu dong bunda.. Sat usatu diselesaikan dulu sampai
tuntas..tas..jangan nggantung gini dunk...apa ini salah satu strategi ngeles
ya?”
è “Pritt
priit..! satpam lewat..! yang lain diem ajj..!! atau banned.wkwkwk”
è “Pernyataan
Bu Emilia Renita Az diatas kontadiktif dengan pernyataan yang telah lalu. Yaa
ikhwah, jangan memperkeruh suasana. Biarkan mereka berdua (Ustadz Al-Amiry dan
Bu Emilia) berdiskusi”.
è Ibarat
anak sekolah yang lagi ngerjain test essay, yang penting lembar jawaban penuh
dengan tulisan..nggak penting jawabanya nyambung apa enggak, menjawab
pertanyaan apa enggak, bener apa enggak tp yg penting penuh
tulisan...*jangan-jangan tulisannya juga cuma copy paste lagi”
è “Yang
menjaga iffahnya itu lohh.. kok di tanya sudah mut'ah berapa kali di bilang
fitnah, seharusnya bangga sebagai syiah .. hhe
è Ibu
Renitaa.. kok malah kemana-mana jawabannya ?? Malah anda bertanya diluar tema
??? Kan anda sebagai IBUNDA PARA PENGIKUT SYIAH.. Mohon jawab dengan JELAS dan
TEGAS pertanyaan dari ustadz Al-amiry, semua orang akan menilai setiap jawaban
dan argumen anda, semoga setiap orang yang membaca ini akan terbuka mata hati
dan pikirannya APA dan BAGAIMANA SYIAH SEBENARNYA..
è Nyimak* Tapi
pasti sudah memprediksi endingnya. Syiah pasti mbulet dan ujung2nya kabur kaya
yg sudah-sudah. Dengan alasan debat tidak ada manfaatnya”
è “Baik nya
semua diam,biarkan debat one by one. Ane pusing ni ol di hp. Sayang kalau
dilewatkan debat ini”
è “Bantahnya
yang ilmiah dong, jangan cuma bantah bilang itu fitnah, ini fitnah, tapi lihat
sendiri di kitab2 syiah anda, jangan2 anda gak pernah baca kitab2 ulama anda
sendiri, karen sibuk mencari2 dalil di kitab sunni, dan ditafsirkan dengan
penafsiran yahudi .. hehe”
è BAIK BAGI
SEMUANYA, JANGAN KOMENTAR LAGI, DAN ARRASULI JANGAN DITANGGAPI.... BIARKAN
USTADZ AL-AMIRY BERBICARA KEPADA DEDENGKOT SYI'AH SI RENITA ITU, BIAR SEMAKIN
JELAS KEBENARAN DAN KEBATHILAN....
è Masak
yang di ajak diskusi ini betul istri jalaludin rahmat... (kok tu la lit
banget...) gitu.. hehhee...
è Ini yang
diajak diskusi Emilia Renita Az Ratu Syi'ah apa anak PAUD ya? Jawabanya wara
wiri.
è Penutup
saya untuk Emilia Az > Teruslah anda menebarkan kesesatan anda dengan
menerbitkan buku-buku anda, di saat itu pula SAYA akan jauh lebih gencar
memperingati MANUSIA INDONESIA akan bahaya anda dan suami anda...! Jika anda
hanya bisa melalui buku. Saya, selain lewat buku, akan juga melalui dakwah
langsung.
è Apa nya
yg nggak menarik wahai pak Abdi Mahdi (Abdi Mahdi adalah orang syiah)?
diskusinya ya? ya jelas nggak menarik lah..Lha wong jawabanya muter-muter nggak
karu-karuan kayak gitu..nunggunya aja udah beberapa hari yg lalu, eh
tanggapanya nggak memuaskan...tapi sebagai penonton yg smart pasti udah
taulah..udah bisa menilai mana yg haq dan yang bathil...
è Padahal
cemilan masih banyak nih...... Capek deh!!!! terima kasih Ustdz Muhammad
Abdurrahman Al Amiry
è Yah,,, bu
Emil. Ustadz Al amiry dah Off, anda baru muncul.. Telat. jazakallah Ustadz Al
amiry.. atas penyampaian ilmunya. ana tunggu kelanjutannya. Barakallahufiikum.
è Harusnya
kalo diskusi gini face to face ya..biar nggak ada alasan buat 'ngeles' atau
ngabur..dari tadi ditungguin nggak nongol-nongol. Eh giliran dah kelar baru
nongol...taqiyah oh taqiyah... *
è Persoalan
nikah Mut'ah gak usah jauh jauh di FB ini dulu ada yg nikah mut'ah...nama akun
nya jjihad ali dan sang cewek akun nya UUT Utami..kedua akun ini udah
hilang kenapa bisa hilang? maluuuuu!!
kok bisa Malu? karena kebongkar ama gw !! kok gw bisa bongkar?? karena gw
mengunakan ilmu Taqiyah ala syion juga ceritanya begini ::: UUt utami sengaja
gw dekati,hingga kenalah hati nya menganggap gw sebagai teman nya,dia bercerita
semua,kadang kita inbox-inboxan sampai malam... dan puncak nya adalah UUT utami
dengan kepercayaan nya kpd gw bercerita bahwa dia baru saja melangsungkan nikah
mut'ah via phone dengan akun JJIHAD ALI( yg org syiah disebut ustad)
...pengakuan nya gw SS dan demi Alloh gak ada rekayasa apalagi fitnah !!! uut
mengakui bahwa dia menikah mut'ah via phone....semenjak SS nya gw tayangin
secara jelas di publik FB uut marah super pakai bangattttt.merasa dilecehkan !!
pertanyaan nya : kalau nikah mut'ah itu bernilai ibadah kok merasa
dilecehkan? . seharus nya bangga donk !!
dah melakukan sebuah kebajikan ...tapi ini malah kebalik doi malu hingga
menonaktifkan akun nya sendiri,Mngkin Si istri jalaludin no rahmat ini pasti
taulah si UUT LOL (Kisah orang yang nikah mut’ah akan tetapi malu tatkala
ketahuan oleh orang banyak)
è Dakwah
sudah disampaikan oleh ustadz Muhammad Al Amiry, maka kita sebagai penuntut
ilmu ,Mari kita Bantu dengan doa... Doakan ibu Emilia Renita Az ini agar diberi
hidayah oleh Alloh Dan menjadi ahlus sunnah yang kelak memerangi syiah ...bukan
Hal yang mustahil saudaraku..karena tidak Ada yg mustahil ketika Alloh sudah
berkehendak... Doakan beliau ibu emilia renita disetiap waktu mustajab... Doakan
agar hidayah menyapa nya... Dan doa ku untuk mu wahai ustadz Muhammad
abdurrahman ..smoga Alloh menjaga antum Dan memberkahi ilmu antum...
===============
Walhasil, Emilia tetap terjatuh dalam salah satu dari 2 kesalahan.
Kesalahan peratama: Menghalalkan mut'ah (walaupun perkataannya kontradiktif dengan perkataan yang kemarin)
Kesalahan kedua: Tidak mau nikah mut'ah yang mana ajaran syiah jelas mengancam penganutnya yang tidak melakukan nikah mut'ah.
Kesalahan pertama diancam oleh sunni, kesalahan kedua diancam oleh syiah. Dan sampai sekarang Emilia Renita Az tidak memiliki mauqif (sikap) yang jelas dan tegas untuk memilih salah satu dari keduanya.
Sekian.. Anda
semua dapat melihat mana yang haq dan mana yang bathil. Sehingga
hatilah-hatilah wahai saudaraku akan bahaya dan kesesatan syiah. Karena kedunguan syiah adalah penyakit yang sangat memalukan. Bentengi
kelurga kita semua dengan benteng keimanan yang kuat.
Wa shallallahu
alaa nabiyyinaa Muhammad.
Penulis: Muhammad Abdurrahman Al Amiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol like pada halaman FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol like pada halaman FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry
Bismillah, ijin share ustad
BalasHapusAssalamu alaikum.....Syukran ust atas ilmunya, izin di post Ust
BalasHapusWa alaikumussalam.. Na'am, yang mau share silahkan di share.. semoga bermanfaat buat yang lain..
BalasHapusizin share, Pak Ustadz buat saudara-saudara saya yang di Medan agar terhindar dari syi'ah.. terima kasih atas ilmunya..
BalasHapusartikel yang sangat bermanfaat
BalasHapusTerbukti dedengkot Syiah mencla mencle
BalasHapus